BENGKULU -- Sebanyak 4.463 orang warga masyarakat yang tersebar di 15 kecamatan dan 153 desa di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu tidak bisa menulis dan membaca karena buta aksara.
"Pada 2011 kita mengajukan pengurangan warga buta aksara dalam keaksaraan fungsional sebanyak 360 orang," kata Kepala Sanggar Kegiatan Belajar, Dinas Pendidikan Kabupaten Mukomuko Sutarso di Mukomuko, Jumat (29/7).
Warga yang buta aksara itu hampir berimbang yaitu pria sebanyak 2.242 orang dan perempuan sebanyak 2.211 orang.
Ia mengatakan, untuk mengatasi dan mengurangi jumlah buta aksara di daerah ini, SKB secara bertahap memberikan pendidikan melalui kegiatan keaksaraan fungsional (KF) di bawah nauangan Ditjen pendidikan Anak Usia (PAUD) non dan in formal.
Untuk membiayai kegiatan belajar mengajar, SKB mengusulkan pembiayaan kepada pemerintah pusat melalui regional I Bandung dan Diknas Provinsi Bengkulu.
"Usulan dana untuk membiayai masing-masing warga buta aksara tidak jauh berbeda dengan membiayai siswa paket rata-rata Rp360 ribu per orang," katanya.
Selain kegiatan KF yang di kelola oleh SKB di daerah ini, pegurangan angka buta aksara juga dilakukan oleh sejumlah pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM) melalui tenaga tutorial dan tenaga pendidik dari pemerintah setempat.
"Pembiayaan Pembinaan warga buta aksara baik oleh SKB maupun PKBM semuanya dibiayai dari anggaran Ditjen PAUD non dan informal melalui Diknas Provinsi Bengkulu melalui pengajuan proposal tentang kondisi siswa dan kebutuhan dana," ujarnya.
Sementara itu, warga masyarakat buta aksara yang tersebar di 15 kecamatan di daerah ini terbanyak di Kecamatan Selagan Raya dengan jumlah sebanyak 1.064 orang, sebanyak 864 orang di Kecamatan Penarik, Kecamatan Kota Mukomuko 657 orang, Teras Terunjam 307 orang.
Kemudian, Kecamatan Sungai Rumbai sebanyak 311 orang, Kecamatan V Koto sebanyak 219 orang, Lubuk Pinang sebanyak 190 orang, Teramang Jaya 160 orang, Ipuh sebanyak 122 orang, Malin Deman sebanyak 82 orang, Air Rami 73 orang, Kecamatan XIV Koto 66 orang, Air Dikit 55 orang, dan Pondok Suguh 14 orang. (mulia/ant)
Sumber:
ANTARA
ANTARA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar