Sifat Kepemimpinan
Berkaitan dengan perilaku kepemimpinan, maka dalam memperdalam pemahamaman konsep kepemimpinan tidak terlepas dengan sifat-sifat yang dimiliki oleh pemimpin. Mengapa demikian, karena antara perilaku dan sifat yang melekat pada diri seorang pemimpin merupakan dua hal yang saling berkaitan. Oleh karena itu secara hakiki mempelajari perilaku kepemimpinan sama saja artinya dengan mempelajari sifat-sifat kepemimpinan. Banyak ahli telah melakukan penelitian dalam mengkaji masalah kepemimpinan dengan berbagai cara, salah satu cara yang dilakukan adalah dengan mengenali karakteristik sifat.
Adapun beberapa ciri-ciri atau sifat-sifat kepemimpinan antaral lain seperti yang diungkapakan oleh Sukarna (1993:7) tentang sifat kepemimpinan administrasi negara liberal, yang selanjutnya secara singkat dapat diuraikan sebagai berikut :
Kepemimpinan administrasi negera liberal adalah bersifat melayani, kepemimpinan ini cenderung kearah sekuleris atau dapat juga dikatakan kepemimpinan demokratik sekuleristik.
Dalam uraian lebih rinci sukarna menekankan bahwa kepemimimpinan liberalistik memiliki ciri sebagai berikut:
Bagi orang Islam tentunya tidak akan berfikir lain, bahwa karakteristik kepemimpinan yang jelas-jelas telah teruji dan terbukti adalah figur kepemimpinan Rasulullah Saw. Bahwa dengan kepastian yang tidak ada seorangpun ragu atasnya, rasulullah Saw, telah dijadikan sebagai seorang pemimpin umat yang menjadi suri tauladan dan rahmatan lil alamin atau rahmat bagi seluruh alam. Oleh karenanya umat Islam telah meyakini untuk mengikuti pimpinanya itu sampai dengan akhir hayatnya. Hal ini ditegaskan oleh Rasulullah, dalam sabdanya yang mengingatkan kepada kita semua yaitu “Tidak diangkat seorang imam (pemimpin) di dalam atau di luar shalat kecuali untuk diikuti”. Hadis ini menunjukan dengan tegas kepada kita bahwa yang namanya pemimpin itu harus diikuti dan ditaati. Perintah untuk taat dan patuh kepada imam (pemimpin) ini ditegaskan pula oleh Allah SWt dalam firmannya QS. An Nisa Ayat 59 yang artinya “Wahai orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah dan taatlah kepada Rasul serta para wali al amr (pemimpin penguasa) di antaramu”.
Kewajiban untuk taat dan patuh kepada pemimpin dalam pandangan Islam adalah karena ia dipilih oleh umat, dengan memiliki sifat-sifat yang terpuji (mulia). Dengan demikian, seorang pemimpin dalam proses kepemimpinanya tidak terlepas dari pandangan allah dan umat (yang dipimpinya) .Pemimpin harus memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi, baik dihadapan Allah maupun manusi. Agar tanggung jawab kepemimpinanya dapat terlaksana dengan baik, maka ia harus memiliki sifat -sifat yang ada dan dicontohkan oleh Rasulullah, yang dalam hal ini merupakan teladan yang baik dan telah berhasil memimpin dunia karena ia memiliki sifat-sifat yang terpuji. Rasulullah memimpin manusia dengan sifat-sifatnya yang mulia sehigga sampai sekarang sifat-sifat kepemimpinannya menjadi acuan bagi setiap pemimpin, khususnya bagi umat Islam. Kepemimpinan rasulullah degan sifatnya yang menjadi rahmat bagi seluruh alam ditgaskan dalam Al Qur’an bahwa “Dan tidaklah kami mengutus kamu (Muhammad), melainkan untuk menjadi Rahmat bagi semesta alam” (QS. Al – Anbiya (21):107)
Sementara itu Winardi cenderung membagi sifat kepemimpinan ke dalam beberapa golongan, pembagian ini didasarkan pada penelitian terhadap sejumlah orang yang dikenal sebagai pempin dan kemudian mempelari sifat-sifat mereka. Dari hasil penelitian tersebut diperoleh kesimpulan bahwa terdapat sejumlah sifat yang dianggapnya perlu dimiliki oleh pemimpin, sifat-sifat tersebut adalah :
Dari sepuluh sifat kepemimpinan di atas membuktikan bahwa, apabila seorang pemimpin memiliki sifat-sifat tersebut di atas maka ada jaminan bahwa pemimpin akan sanggup melaksanakan tugas kepemimpinanya dengan baik.
Sedangkan Imam Munawir (1993:167) mengemukakan beberapa karakteristik kepemimpinan secara umum. Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa pada hakekatnya seroang pemimpin yang brilliant adalah seorang pemimpin yang memiliki segala sifat kepemimpinan, akan tetapi setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan. Dalam rangka menghadapi persoalan tersebut Imam Munawir (1983:68) merangkum beberapa sifat kepimimpinan sebagaimana tersebut di bawah ini ;
11. Memiliki kecakapan teknis
12. Cerdas
13. Penuh semangat berjuang (anthusiasme)
14. Semangat mencapai tujuan
15. Sabar (tahan uji) dan tawakal
16. Keberanian untuk mengamalkan sesuatu yang diyakininya.
17. Adil dalam segala hal.
18. Luwes dalam pengetrapan, teguh dalam pedirian.
19. Sepi ing pamrih rame ing gawe (ikhlas)
20. Kecakapan menimbang
21. Mampu merumuskan program secara jelas dan terperinci.
22. Bertanggung jawab
23. Tawadu’ (rendah hati)
24. Tegas dan bijaksana
25. Waspada dan memiliki penglihatan sosial yang tajam
26. Penuh daya tarik (simpatik)
27. Daya ingat yang besar
28. Penuh inisiatif dan daya cipta (kreatif)
29. Kemampuan mendengar, menimbang, menyeleksi
30. Ramah tamah dan penuh perasaan
31. Obyektif dalam menganalisa sesuatu
32. Memiliki humor yang segar
33. Mampu menanamkan rasa kebersamaan (takafulul ijtima’)
34. Engergetik dan penuh gairah
35. Kesiap siagaan
36. Kesetiaan terhadap tugas (loyalitas)
37. Suka melindungi
38. Cakap akan maslah yang ditanganinya
39. Istiqamah (tetap teguh dalam pendirian)
40. Memiliki sibghah dan wikhah (corak dan arah)
41. Memiliki tasamuh (toleransi)
42. Berjiwa demokratis
43. Berpandangan luas dan tidak fanatik golongan
44. Terbuka menerima ide, saran, dan gagasan
45. Terbuka menerima kritik
46. Memiliki kharisma
47. Bersedia menciptakan tenaga pengganti (productive type)
48. Tidak terlalu mementingkan gelar atau imbalan
49. Disiplin
50. Lebih mengutamakan lisanul hal (tindak tanduk perbuatan)
daripada lisanul maqal (ucapan, janji)
Dengan terangkumnya sifat-sifat kepemimpinan yang begitu banyak tersebut, dimaksudkan untuk dijadikan bahan renungan dan cerminan terhadap sifat-sifat kepemimpinan yang ideal yang harus dimiliki oleh setiap pemimin. Disamping itu dengan sifat-sifat tersebut kita dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan yang ada pada diri seorang pemimpin. Dengan demikian hal tersebut dapat dijadikan bahan acuan untuk menemukan indikator kepemimpinan yang cocok dan sesuai untuk diterapkan dalam organisasi atau kelompok kita.
Dari beberapa pendapat tentang sifat kepemimpinan di atas, maka selanjutnya akan dijadikan sebagai landasan dalam membahas dan menganalisis tentang topik utama dalam karya tulis ini yaitu tentang perilaku kepemimpinan dalam konteks realita. Artinya dengan sifat-sifat ini kita dapat menjadikan rujukan dan referensi dalam menentukan kepemimpinan yang sesuai dalam realitanya.
Daftar Pustaka
Winardi, Dr. SE, (2000), Kepemimpinan dalam Manajemen, Rineka Cipta,Jakarta.
Yaqub, Hamzah, (1984), Menuju Keberhasilan Manajemen dan Kepemimpinan, CV. Diponegoro, Bandung.
Sukarna, (1993), Kepemimpinan dalam Administrasi II, CV Mandar Maju Bandung
Sutarto (1995), Dasar-dasar Kepemimpinan Administrasi, Gajah Mada University Press, Yogyakarta
Toha, Miftah; (1983), Kepemimpinan dalam Manajemen, Suatu Pendekatan Perilaku, PT Raja Grafindo Persada; Jakarta
Munawir, Imam. E.K (1980), Asas-asas Kepemimpinan dalam Islam, Usaha Nasional, Jakarta.
Adapun beberapa ciri-ciri atau sifat-sifat kepemimpinan antaral lain seperti yang diungkapakan oleh Sukarna (1993:7) tentang sifat kepemimpinan administrasi negara liberal, yang selanjutnya secara singkat dapat diuraikan sebagai berikut :
Kepemimpinan administrasi negera liberal adalah bersifat melayani, kepemimpinan ini cenderung kearah sekuleris atau dapat juga dikatakan kepemimpinan demokratik sekuleristik.
Dalam uraian lebih rinci sukarna menekankan bahwa kepemimimpinan liberalistik memiliki ciri sebagai berikut:
- Berorientasi kepada kepercayaan publik atau kepentingan rakyat. Ini merupakan perwujudan dari sifat demokratik, yaitu dari, oleh dan untuk rakyat.
- Kepemimpinan dalam administrasi negara liberal adalah kepemimpinan yang etis konstitusional .
- Kepemimpinan dalam administrasi negara liberal ada juga bersifat oposif yaitu menentang terhadap ajaran-ajaran politik, ekonomi, sosial dan budaya yang tidak bersifat liberalistik.
- Kepemimpinan administrasi negara liberal bersifat integratif, yaitu tidak bisa dipisahkan dengan kepemimpinannya didalam masyarakat.
Bagi orang Islam tentunya tidak akan berfikir lain, bahwa karakteristik kepemimpinan yang jelas-jelas telah teruji dan terbukti adalah figur kepemimpinan Rasulullah Saw. Bahwa dengan kepastian yang tidak ada seorangpun ragu atasnya, rasulullah Saw, telah dijadikan sebagai seorang pemimpin umat yang menjadi suri tauladan dan rahmatan lil alamin atau rahmat bagi seluruh alam. Oleh karenanya umat Islam telah meyakini untuk mengikuti pimpinanya itu sampai dengan akhir hayatnya. Hal ini ditegaskan oleh Rasulullah, dalam sabdanya yang mengingatkan kepada kita semua yaitu “Tidak diangkat seorang imam (pemimpin) di dalam atau di luar shalat kecuali untuk diikuti”. Hadis ini menunjukan dengan tegas kepada kita bahwa yang namanya pemimpin itu harus diikuti dan ditaati. Perintah untuk taat dan patuh kepada imam (pemimpin) ini ditegaskan pula oleh Allah SWt dalam firmannya QS. An Nisa Ayat 59 yang artinya “Wahai orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah dan taatlah kepada Rasul serta para wali al amr (pemimpin penguasa) di antaramu”.
Kewajiban untuk taat dan patuh kepada pemimpin dalam pandangan Islam adalah karena ia dipilih oleh umat, dengan memiliki sifat-sifat yang terpuji (mulia). Dengan demikian, seorang pemimpin dalam proses kepemimpinanya tidak terlepas dari pandangan allah dan umat (yang dipimpinya) .Pemimpin harus memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi, baik dihadapan Allah maupun manusi. Agar tanggung jawab kepemimpinanya dapat terlaksana dengan baik, maka ia harus memiliki sifat -sifat yang ada dan dicontohkan oleh Rasulullah, yang dalam hal ini merupakan teladan yang baik dan telah berhasil memimpin dunia karena ia memiliki sifat-sifat yang terpuji. Rasulullah memimpin manusia dengan sifat-sifatnya yang mulia sehigga sampai sekarang sifat-sifat kepemimpinannya menjadi acuan bagi setiap pemimpin, khususnya bagi umat Islam. Kepemimpinan rasulullah degan sifatnya yang menjadi rahmat bagi seluruh alam ditgaskan dalam Al Qur’an bahwa “Dan tidaklah kami mengutus kamu (Muhammad), melainkan untuk menjadi Rahmat bagi semesta alam” (QS. Al – Anbiya (21):107)
Sementara itu Winardi cenderung membagi sifat kepemimpinan ke dalam beberapa golongan, pembagian ini didasarkan pada penelitian terhadap sejumlah orang yang dikenal sebagai pempin dan kemudian mempelari sifat-sifat mereka. Dari hasil penelitian tersebut diperoleh kesimpulan bahwa terdapat sejumlah sifat yang dianggapnya perlu dimiliki oleh pemimpin, sifat-sifat tersebut adalah :
- Energi, fisik, dan syaraf.
- Sifat mengenal tujuan dan arah.
- Enthusiasme
- Sifat ramah dan afeksi
- Integritas
- Kemampuan teknis
- Dapat mengambil keputusan
- Itelegensi
- Kemampuan untuk mengajarkan sesuatu
Dari sepuluh sifat kepemimpinan di atas membuktikan bahwa, apabila seorang pemimpin memiliki sifat-sifat tersebut di atas maka ada jaminan bahwa pemimpin akan sanggup melaksanakan tugas kepemimpinanya dengan baik.
Sedangkan Imam Munawir (1993:167) mengemukakan beberapa karakteristik kepemimpinan secara umum. Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa pada hakekatnya seroang pemimpin yang brilliant adalah seorang pemimpin yang memiliki segala sifat kepemimpinan, akan tetapi setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan. Dalam rangka menghadapi persoalan tersebut Imam Munawir (1983:68) merangkum beberapa sifat kepimimpinan sebagaimana tersebut di bawah ini ;
- Kuat aqidah
- Sederhan dan jujur
- Kekuatan jasmaniah yang kuat
- Kekuatan rohaniah yang cukup
- Berjiwa integrasi (pemersatu)
- Tidak memiliki watak Fir’aunisme, akuisme, vested interest (memintingkan diri sendiri)
- Percaya pada diri sendiri
- Cepat dan tepat mengambil keputusan
- Ramah-ramah dan penuh pengertian
11. Memiliki kecakapan teknis
12. Cerdas
13. Penuh semangat berjuang (anthusiasme)
14. Semangat mencapai tujuan
15. Sabar (tahan uji) dan tawakal
16. Keberanian untuk mengamalkan sesuatu yang diyakininya.
17. Adil dalam segala hal.
18. Luwes dalam pengetrapan, teguh dalam pedirian.
19. Sepi ing pamrih rame ing gawe (ikhlas)
20. Kecakapan menimbang
21. Mampu merumuskan program secara jelas dan terperinci.
22. Bertanggung jawab
23. Tawadu’ (rendah hati)
24. Tegas dan bijaksana
25. Waspada dan memiliki penglihatan sosial yang tajam
26. Penuh daya tarik (simpatik)
27. Daya ingat yang besar
28. Penuh inisiatif dan daya cipta (kreatif)
29. Kemampuan mendengar, menimbang, menyeleksi
30. Ramah tamah dan penuh perasaan
31. Obyektif dalam menganalisa sesuatu
32. Memiliki humor yang segar
33. Mampu menanamkan rasa kebersamaan (takafulul ijtima’)
34. Engergetik dan penuh gairah
35. Kesiap siagaan
36. Kesetiaan terhadap tugas (loyalitas)
37. Suka melindungi
38. Cakap akan maslah yang ditanganinya
39. Istiqamah (tetap teguh dalam pendirian)
40. Memiliki sibghah dan wikhah (corak dan arah)
41. Memiliki tasamuh (toleransi)
42. Berjiwa demokratis
43. Berpandangan luas dan tidak fanatik golongan
44. Terbuka menerima ide, saran, dan gagasan
45. Terbuka menerima kritik
46. Memiliki kharisma
47. Bersedia menciptakan tenaga pengganti (productive type)
48. Tidak terlalu mementingkan gelar atau imbalan
49. Disiplin
50. Lebih mengutamakan lisanul hal (tindak tanduk perbuatan)
daripada lisanul maqal (ucapan, janji)
Dengan terangkumnya sifat-sifat kepemimpinan yang begitu banyak tersebut, dimaksudkan untuk dijadikan bahan renungan dan cerminan terhadap sifat-sifat kepemimpinan yang ideal yang harus dimiliki oleh setiap pemimin. Disamping itu dengan sifat-sifat tersebut kita dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan yang ada pada diri seorang pemimpin. Dengan demikian hal tersebut dapat dijadikan bahan acuan untuk menemukan indikator kepemimpinan yang cocok dan sesuai untuk diterapkan dalam organisasi atau kelompok kita.
Dari beberapa pendapat tentang sifat kepemimpinan di atas, maka selanjutnya akan dijadikan sebagai landasan dalam membahas dan menganalisis tentang topik utama dalam karya tulis ini yaitu tentang perilaku kepemimpinan dalam konteks realita. Artinya dengan sifat-sifat ini kita dapat menjadikan rujukan dan referensi dalam menentukan kepemimpinan yang sesuai dalam realitanya.
Daftar Pustaka
Winardi, Dr. SE, (2000), Kepemimpinan dalam Manajemen, Rineka Cipta,Jakarta.
Yaqub, Hamzah, (1984), Menuju Keberhasilan Manajemen dan Kepemimpinan, CV. Diponegoro, Bandung.
Sukarna, (1993), Kepemimpinan dalam Administrasi II, CV Mandar Maju Bandung
Sutarto (1995), Dasar-dasar Kepemimpinan Administrasi, Gajah Mada University Press, Yogyakarta
Toha, Miftah; (1983), Kepemimpinan dalam Manajemen, Suatu Pendekatan Perilaku, PT Raja Grafindo Persada; Jakarta
Munawir, Imam. E.K (1980), Asas-asas Kepemimpinan dalam Islam, Usaha Nasional, Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar